Persiapan upacara Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 akan berlangsung di ibu kota masa depan, Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), pada Agustus mendatang. 17, sedang berjalan lancar, termasuk peningkatan jaringan internet. Namun masih terdapat wilayah di IKN yang belum terjangkau jaringan internet atau disebut dengan blank spot.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, minimnya jumlah penduduk di Nusantara menjadi penyebab utama terjadinya blank spot tersebut.
“Beberapa kawasan memang tidak berpenghuni, namun Telkom sudah mulai membangun infrastruktur dan akan diperluas kapasitasnya,” kata Budi kepada Beritasatu.com baru-baru ini.
Budi mengaitkan distribusi internet yang tidak merata di Nusantara dengan tingginya biaya infrastruktur telekomunikasi.
Budi meyakinkan, masyarakat di Nusantara nantinya tidak hanya bisa mengakses internet cepat 5G, tapi juga 6G, berkat persiapan yang dilakukan oleh operator seluler Indonesia.
“Sebagian besar operator berencana untuk melompat langsung ke 6G, melewatkan 5G, karena angka genap dianggap sebagai keberuntungan,” katanya.
Meskipun konektivitas internet di Nusantara telah meningkat, terutama di dekat Istana Kepresidenan, dengan beberapa wilayah sudah terjangkau jaringan 4G, kecepatan rata-ratanya masih di bawah 10 Mbps.
6G, teknologi komunikasi nirkabel yang akan datang, dipandang sebagai penerus standar 5G yang ada. Menurut 6Gworld, ia menjanjikan kecepatan hingga 1 terabyte per detik, 8000 kali lebih cepat dari kecepatan puncak 5G. Raksasa telekomunikasi Ericsson memperkirakan internet 6G dapat diakses pada awal tahun 2030-an.