Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mendesak pemerintah mendorong komunitas internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel menyusul penyerangan terhadap kamp pengungsi di Rafah pada Minggu .
Ketua MPR Bambang Soesatyo menegaskan, tekanan internasional yang lebih tinggi diperlukan untuk mendorong Israel mematuhi perintah Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan serangannya di Rafah, Jalur Gaza, dan menarik pasukannya.
“Hal ini perlu, mengingat ketidakpatuhan mereka (Israel) terhadap perintah tersebut hanya akan mencoreng martabat hukum internasional,” imbuhnya dalam keterangan MPR yang diterima di Jakarta, Senin.
Soesatyo meminta Kementerian Luar Negeri terus berkoordinasi dengan Dewan Keamanan PBB dan dunia internasional untuk menekan Israel agar mengindahkan perintah ICJ untuk mengakhiri kebrutalannya di Rafah.
“MPR meminta Kementerian Luar Negeri untuk terus memberikan tekanan terhadap Israel, mendorong Israel untuk segera mematuhi semua langkah yang diperlukan yang diperintahkan ICJ. Dewan Keamanan PBB berperan penting dalam mengawal hal ini,” ujarnya.
Legislator tersebut juga menegaskan bahwa sangat penting bagi komunitas internasional untuk mengupayakan pembukaan kembali pintu masuk ke Rafah untuk memungkinkan distribusi bantuan kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan.
Dia kemudian menyampaikan belasungkawa atas tewasnya puluhan warga sipil dalam serangan hari Minggu itu.
Sebelumnya, dalam postingan yang diunggah di akun media sosialnya pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri menyambut baik perintah ICJ terhadap Israel dan mendesak rezim yang menindas tersebut untuk segera mematuhi tindakan yang diperintahkan pengadilan tanpa syarat.
Serangan udara Israel terhadap sebuah kamp pengungsi di kota Rafah di Gaza selatan pada hari Minggu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, menurut laporan dari media dan pejabat setempat.
Pengeboman tersebut dilakukan tidak jauh dari pusat logistik yang didirikan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Tal al-Sultan, lapor media lokal.
Dalam serangan udara tanpa pandang bulu, pasukan pendudukan Israel menargetkan dan menyerang beberapa tenda di kamp pengungsi dengan rudal dan bom kelas berat, menurut media tersebut.